Photo by Andi Fath
Pada episode Volkgaze kali ini, kami mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Andi Fath atau yang banyak dikenal sebagai seorang illustrator dan juga brand owner dari sebuah brand streetwear asal Bandung yaitu Vicious Pain. Menceritakan bagaimana karir sebagai seorang illustrator dan juga bagaimana Andi Fath membangun brandnya sendiri sebagai salah satu kanvas kosong untuk berkarya.
Dengan banyaknya bermunculan brand apparel ataupun brand streetwear di Indonesia, menarik sekali untuk melihat bagaimana seorang seniman berkarya di brandnya sendiri dan juga bagaimana Andi Fath menceritakan identitas brand Vicious Pain yang sudah bisa stand out, proses panjang yang dilalui untuk memberikan ataupun menentukan ide-ide kreatif yang cocok.
Kami berkesempatan untuk ngobrol bareng Andi Fath tentang karya, bisnis dan pentingnya idenditas sebuah brand. Simak obrolan kami dalam Volkgaze Andi Fath berikut ini :
Untuk yang belum kenal, bisa perkenalkan siapa Andi Fath?
Hi.. aku Andi Fath seorang illustrator dan juga founder dari Vicious Pain, salah satu brand yang aku bangun dari tahun 2018.
Boleh ceritain background sebagai illustrator dan style dari Andi Fath sendiri?
Aku dulu kuliah di Fakultas seni ISI Jogja tahun 2011, kalau bicara tentang style aku banyak terpengaruh dari street style dan musik Punk, Shoegaze, dan Black Metal seperti Black Flag, Bad Religion, Cage The Elephant dan juga Deafheaven. Lagi seneng banget berkarya melalui media kertas dengan pencil warna juga.
Starting Point buat Vicious Pain..
Sebelum adanya Vicious Pain, awal tahun 2014 aku udah pernah bikin brand namanya Satannation. pada tahun segitu nama Satanations terlihat cocok buat nama sebuah brand, tentu graphic ataupun identitas brandnya mengikuti nama dengan grafis yang mengarah ke culture metal dan sejenisnya. singkat cerita aku juga pernah kerja dulu sebagai graphic designer di salah satu brand apparel di bandung dan ngerasa kurang bisa mencurahkan ide-ide yang aku punya, Akhirnya di tahun 2018 memutuskan untuk keluar dan terciptalah Vicious Pain.
Apa arti nama Vicious Pain?
Sebenernya arti nama Vicious Pain itu “Gila”. kenapa nama Vicious Pain, aku pingin suatu saat orang yang lihat Vicious Pain bisa bilang “ini brand gila!” dan sebenernya kata Pain sendiri itu singkatan dari “Produced Art In Nothingness” yang mungkin bisa diartikan kalau Vicious Pain akan berkarya dengan kebebasan atau tanpa bounderies dalam hal mengeksplor karyanya.
Dengan banyak munculnya brand fashion di Indonesia, pastinya rasa keingintahuan brand owner tentang bagaimana brand Vicious Pain bisa stand out dalam waktu yang cukup cepat dan apa sih hal yang paling penting dalam membangun sebuah brand?
Menurutku hal yang terpenting dalam membangun brand itu tentang me-manage keuangan brand itu sendiri, jadi sangat penting memisahkan uang brand sama uang pribadi. kalau dibilang Vicious Pain standout mungkin karena pada saat itu tahun 2021 kita ngerilis varsity yang kebetulan pada saat itu article varsity lagi cukup viral. Lalu salah satu media fashion di Indonesia lagi kenceng-kencengnya naikkin fashion varsity, mungkin itu yang jadiin Vicious Pain bisa lebih dikenal. Selain itu Vicious Pain juga menemukan identitas yang cocok juga dengan nge-release koleksi-koleksi dengan grafis yang bold untuk kebanyakan articlenya.
“Melihat trend pasar jadi salah satu hal penting untuk kita bisa menyesuaikan ide kreatif kita dan kebutuhan pasar yang ada”
Sebagai seorang illustrator, kenapa memilih fashion sebagai wadah untuk berkarya dan kalo boleh tau siapa seniman referensi/idola seorang Andi Fath?
Kenapa fashion menurutku kalau kita berkarya di fashion, karya kita bisa dinikmatin banyak orang karena mereka pakai kemana-kemana entah tshirt atau apapun yang Vicious Pain rilis dan dibeli sama orang. kalo referensi aku mengidolakan seorang seniman dari Mexico yaitu Diego Rivera.
Boleh ceritain tentang proses kreatif dalam berkarya di koleksi-koleksi Vicious Pain ?
Proses kreatif biasanya kalau kita tidak kolaborasi sama seniman lain, biasa aku yang desain untuk koleksi-koleksinya Vicious Pain sendiri. kebetulan juga aku ada kerjsama dengan produksian tshirt sendiri jadi lebih enak untuk eksplor dan juga lebih diutamakan dalam hal produksi. untuk ide kreatif setiap koleksinya biasanya datang gitu aja bisa dari lagu yang lagi aku dengerin atau kejadian sehari-hari. shoutout buat Belva (SBplusix) yang ngebantu kita untuk bikin 3D animasi buat instalasi social media Vicious Pain.
Sebagai seorang seniman dan brand owner, apa tips yang bisa dibagikan untuk orang-orang yang mungkin sedang berkarya maupun membangun brand-nya sendiri?
Tipsnya mungkin true to your brand dan manage keuangan brand dengan baik sih menurutku terpenting dalam membangun brand.
Akhir-akhir ini Vicious Pain sering berkolaborasi dengan beberapa brand, apa arti sebuah kolaborasi untuk seorang Andi Fath?
Kolaborasi bisa sangat penting buat sebuah brand, kayak kemaren kita kolaborasi sama salah satu brand parfum asal surabaya Reverseas untuk USS 2022. Aku pribadi pingin banget bisa buat produk parfum dan ternyata bisa ketemu sama Reverseas yang memiliki visi yang sama.
Kalau diibaratkan sebagai objek, apa arti Vicious Pain untuk seorang Andi Fath?
Vicious Pain ini udah aku anggap seperti anakku sendiri yang aku harus bangun dari kecil sampai mungkin bisa lebih besar nantinya.
